اللَّهُمَّ اِنِّىْ اَسْئَلُكَ حُبَّكَ وَ حُبَّ مَنْ يُّحِبُّكَ وحُبَّ عَمَلٍ يُّقَرِّبُ اِلى حُبِّكَ
Ya Allah, kurniakanlah kepada ku Cinta terhadap Mu dan Cinta kepada mereka yang Mencintai mu, dan Cinta pada amalan yang membawa aku hampir kepada CintaMu
Rasa rindu itu bahaya.
Boleh jadi ia suatu rindu yang melalaikan, yang membuat hati jauh dari Tuhan.
Kata Syaikh Aidh Al Qarni di dalam sebuah karangannya:
Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan. Karena, yang demikian itu menyebabkan kegelisahan yang tak pernah padam. Seorang muslim akan bahagia ketika ia dapat menjauhi keluh kesah, kesedihan dan kerinduan. Demikian pula ketika ia dapat mengatasi keterasingan, putus asa dan keterpisahan yang dikeluhkan para penyair. Betapapun yang demikian itu adalah tanda kehampaan hati.
“Tidakkah kamu melihat orang2 yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Rabbnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pengajaran?”
(Surah Al Jaasiyah: 23)
Astaghfirullah.
Astaghfirullah.
Astaghfirullah.
Maka teruji lagi hati ini.
Mungkin juga disebabkan rasa-rasa yang berlebihan.
Kata Ibnu Qayyim perasaan yang berlebihan mungkin disebabkan:
1. Hati yang tidak terisi oleh rasa cinta, rasa syukur, zikir, dan ibadah kepada Allah.
2. Membiarkan mata liar. Mata yang tidak dijaga adalah jalan yang menghantarkan pada kesedihan dan keresahan :
“Katakanlah kepada orang2 lelaki yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..” (Surah An Nur:30)
Rasulullah juga bersabda: ‘Pandangan (mata) itu adalah satu dari sekian banyak anak panah iblis’
-Jika kau liarkan matamu kepada semua mata, maka semua pemandangan akan membuatmu lelah.
Kaulihat pemandangan, tapi tak seluruhnya mampu kau lihat dan kau tatap-
3. Meremehkan ibadah, zikir, doa, dan solat sunat.
“Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan2 keji dan munkar”
(Surah Al Ankabut : 45)
Maka ini membuatku lebih rindu kpd tarbiah, nasihat dan kata2 yang boleh membimbing jiwa dan menghidupkan hati.
Aku perlu lebih berusaha sendiri untuk mencarinya.
Dan penawarnya,
“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih”
(Surah Yusuf: 24)
1. Berusaha untuk selalu berada dipintu ibadah dan memohon kesembuhan kepada Yang Maha Agung.
2. Merendahkan pandangan dan menjaga kemaluan.
“..mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya..”(QS An Nuur : 30),
” Dan orang2 yang menjaga kemaluan mereka” (QS Al Mu’minun : 5)
3. Menjauhkan hati dari hal2 yang bisa mengikatnya dan berusaha melupakannya.
4. Menyibukkan diri dengan amal sholeh dan berguna. ” Sesungguhnya mereka adalah orang2 yang bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas ” (QS. Al-anbiya : 21)
5. Menikah secara syar’i. ” Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ” (QS. An Nisa : 3)
” Dan, diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya “. (QS. Ar Rum : 21)
Tapi yang last ni applicable untuk yang dah berkemampuan jelah.
Untuk yang tak mampu ni memang jalan dia dekatkan diri dengan Allah, dan amal2 soleh dan serius aku rindu tarbiyah.
Boleh jadi ia suatu rindu yang melalaikan, yang membuat hati jauh dari Tuhan.
Kata Syaikh Aidh Al Qarni di dalam sebuah karangannya:
Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan. Karena, yang demikian itu menyebabkan kegelisahan yang tak pernah padam. Seorang muslim akan bahagia ketika ia dapat menjauhi keluh kesah, kesedihan dan kerinduan. Demikian pula ketika ia dapat mengatasi keterasingan, putus asa dan keterpisahan yang dikeluhkan para penyair. Betapapun yang demikian itu adalah tanda kehampaan hati.
“Tidakkah kamu melihat orang2 yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Rabbnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pengajaran?”
(Surah Al Jaasiyah: 23)
Astaghfirullah.
Astaghfirullah.
Astaghfirullah.
Maka teruji lagi hati ini.
Mungkin juga disebabkan rasa-rasa yang berlebihan.
Kata Ibnu Qayyim perasaan yang berlebihan mungkin disebabkan:
1. Hati yang tidak terisi oleh rasa cinta, rasa syukur, zikir, dan ibadah kepada Allah.
2. Membiarkan mata liar. Mata yang tidak dijaga adalah jalan yang menghantarkan pada kesedihan dan keresahan :
“Katakanlah kepada orang2 lelaki yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..” (Surah An Nur:30)
Rasulullah juga bersabda: ‘Pandangan (mata) itu adalah satu dari sekian banyak anak panah iblis’
-Jika kau liarkan matamu kepada semua mata, maka semua pemandangan akan membuatmu lelah.
Kaulihat pemandangan, tapi tak seluruhnya mampu kau lihat dan kau tatap-
3. Meremehkan ibadah, zikir, doa, dan solat sunat.
“Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan2 keji dan munkar”
(Surah Al Ankabut : 45)
Maka ini membuatku lebih rindu kpd tarbiah, nasihat dan kata2 yang boleh membimbing jiwa dan menghidupkan hati.
Aku perlu lebih berusaha sendiri untuk mencarinya.
Dan penawarnya,
“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih”
(Surah Yusuf: 24)
1. Berusaha untuk selalu berada dipintu ibadah dan memohon kesembuhan kepada Yang Maha Agung.
2. Merendahkan pandangan dan menjaga kemaluan.
“..mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya..”(QS An Nuur : 30),
” Dan orang2 yang menjaga kemaluan mereka” (QS Al Mu’minun : 5)
3. Menjauhkan hati dari hal2 yang bisa mengikatnya dan berusaha melupakannya.
4. Menyibukkan diri dengan amal sholeh dan berguna. ” Sesungguhnya mereka adalah orang2 yang bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas ” (QS. Al-anbiya : 21)
5. Menikah secara syar’i. ” Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ” (QS. An Nisa : 3)
” Dan, diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya “. (QS. Ar Rum : 21)
Tapi yang last ni applicable untuk yang dah berkemampuan jelah.
Untuk yang tak mampu ni memang jalan dia dekatkan diri dengan Allah, dan amal2 soleh dan serius aku rindu tarbiyah.
Sumber: http://tintafalastini.blogspot.my/2012/09/menghilangkan-rasa-rindu-yang-melalaikan.html
No comments:
Post a Comment